APA ITU TARANSA?

TARANSA adalah kegiatan pembelajaran tahsin dengan standar haram yang diikuti oleh seluruh siswa/i MA TERPADU AL IRSYAD demi menunjang keunggulan dan minat bakat siswa/i MA TERPADU AL IRSYAD. TARANSA sendiri singkatan dari “Tahsin Qur’an Satu Hari Satu Ayat” bersama Ustadzah Farahdina Siti Zainab alumni KHOLAQOH HARAM MASJID NABAWI.
Kegiatan ini bertujuan untuk menstandarisasi tahsin siswa dan siswi MA TERPADU AL IRSYAD yang disesuaikan dengan standar KHOLAQOH HARAM MASJID NABAWI. Selain itu, agar siswa-siswi MA TERPADU AL IRSYAD semakin mengenal dan memahami tentang hukum tajwid dan membaca Al-Qur’an.

Untuk Lebih Jelasnya :
Tahsin Qur’an Standar Haramm merujuk pada standar bacaan Al-Qur’an yang mengutamakan pembacaan dengan memperhatikan tajwid secara sempurna dan sesuai dengan kaidah yang benar, baik dari segi pelafalan huruf (makhraj), panjang pendeknya bacaan (mad), serta penerapan hukum tajwid lainnya. Istilah “Haramm” dalam hal ini tidak merujuk pada makna haram dalam bahasa Arab, melainkan mungkin merupakan kesalahan penulisan atau pengertian yang dimaksudkan untuk merujuk pada standar tinggi atau peraturan baku dalam tahsin Qur’an.
Untuk memahami konsep ini lebih jelas, mari kita uraikan beberapa elemen yang perlu diperhatikan dalam Tahsin Qur’an Standar yang lebih tinggi (atau bisa disebut sebagai “standar haramm” dalam pengertian pengajaran yang berkualitas tinggi) dan aturan tajwid yang harus diikuti:
1. Pengertian Tahsin Qur’an
Tahsin Qur’an adalah proses memperbaiki bacaan Al-Qur’an agar sesuai dengan aturan tajwid yang benar. Tujuannya adalah agar setiap huruf dan kata dalam Al-Qur’an dibaca dengan jelas dan tepat, sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Beberapa aspek yang penting dalam tahsin Qur’an meliputi:
- Makharijul huruf: Tempat keluarnya huruf.
- Sifat-sifat huruf: Ciri khas huruf seperti tebal, tipis, kasar, atau lembut.
- Hukum tajwid: Aturan tentang panjang pendeknya bacaan (mad), hukum nun mati dan tanwin, serta cara membaca huruf dengan benar.
2. Standar Bacaan Qur’an
Standar bacaan Al-Qur’an yang benar atau sesuai dengan tajwid yang baik membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang mendalam. Berikut adalah beberapa aspek utama dari bacaan yang memenuhi standar Tahsin Qur’an:
a. Makharijul Huruf (Tempat Keluarnya Huruf)
Setiap huruf dalam Al-Qur’an memiliki makhraj atau tempat keluarnya yang tepat, dan ini harus diperhatikan agar bacaan menjadi benar. Misalnya, huruf خ (khaa) harus dibaca dengan memperhatikan bahwa bunyinya berasal dari tenggorokan, dan bukan dari mulut.
b. Sifat Huruf
Setiap huruf juga memiliki sifat tertentu, seperti:
- Sifat kalqalah (terpantul atau gemerincing) untuk huruf-huruf tertentu.
- Sifat tarqiq (lembut) atau tahqiq (keras) tergantung pada jenis huruf.
Menguasai sifat-sifat ini adalah bagian dari standar tahsin yang tinggi.
c. Hukum Tajwid
Penerapan hukum tajwid yang tepat sangat penting untuk memastikan bacaan Al-Qur’an benar. Beberapa hukum tajwid yang perlu dikuasai dalam tahsin Qur’an standar adalah:
- Mad: Panjangnya bacaan (seperti mad thabi’i, mad far’i, mad ‘aridh lis-sukun).
- Idgham: Menggabungkan huruf-huruf tertentu setelah nun mati atau tanwin (misalnya idgham mutamathilain).
- Iqlab: Mengubah bunyi nun mati atau tanwin menjadi mim jika bertemu dengan huruf ba.
d. Qira’at (Variasi Bacaan)
Ada beberapa qira’at atau variasi bacaan yang diakui dalam tradisi membaca Al-Qur’an. Bacaan dengan qira’at yang lebih terkenal dan diterima secara luas adalah qira’at Warsh dan qira’at Al-Syathibi. Meskipun demikian, bacaan standar yang lebih umum digunakan di banyak negara adalah bacaan qira’at Hafs an Asim, yang paling banyak dipakai.
3. Tingkat Keahlian dalam Tahsin Qur’an
Untuk mencapai standar tinggi dalam tahsin, seseorang perlu melibatkan latihan intensif dan bimbingan langsung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai standar tahsin yang sempurna adalah:
- Latihan berulang-ulang dengan memperhatikan setiap aspek bacaan Al-Qur’an.
- Bimbingan oleh guru yang berkompeten (seperti seorang Qari atau Qari’ah) untuk memberikan koreksi dan arahan tentang tajwid.
- Menggunakan alat bantu seperti rekaman audio atau video dari Qari yang berkompeten untuk mempelajari bacaan yang benar.
4. Ciri-Ciri Bacaan Tahsin yang Baik
Beberapa ciri-ciri bacaan tahsin yang memenuhi standar adalah:
- Bacaan yang jelas dan fasih, dengan setiap huruf dibaca dengan makhraj yang benar.
- Penerapan hukum tajwid yang sesuai, seperti mad, ghunnah, dan lain-lain, dilakukan dengan benar.
- Suara bacaan yang tartil (perlahan dan teratur), sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.” (Al-Muzzammil: 4). - Tidak ada kesalahan dalam pelafalan huruf, yang sering disebut sebagai kesalahan tajwid (misalnya, tadwid atau khata’ al-lafzh).
5. Pelatihan dalam Tahsin Qur’an
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mempelajari Tahsin Qur’an Standar yang tinggi antara lain:
- Bergabung dengan kelas tahsin Qur’an yang mengajarkan aturan tajwid secara detail.
- Mendengarkan bacaan dari Qari yang berpengalaman, dan meniru cara bacaan mereka.
- Latihan pribadi di rumah dengan membaca Al-Qur’an, merekam bacaan, dan kemudian mendengarkannya kembali untuk memeriksa kesalahan.
6. Tujuan dari Tahsin Qur’an Standar
Tujuan utama dari Tahsin Qur’an Standar adalah untuk memastikan bahwa setiap bacaan Al-Qur’an yang dibaca adalah tepat dan sesuai dengan aturan tajwid. Dengan memperbaiki bacaan, kita tidak hanya menghindari kesalahan dalam pelafalan, tetapi juga dapat lebih memahami makna dari setiap ayat yang kita baca.
Kesimpulan
Tahsin Qur’an Standar Haramm (mungkin dimaksudkan sebagai standar tinggi dalam bacaan Al-Qur’an) adalah proses yang melibatkan penguasaan makhraj huruf, sifat huruf, dan hukum tajwid dengan sempurna. Tujuan utama dari tahsin adalah agar bacaan Al-Qur’an benar sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini membutuhkan latihan, pembelajaran berkelanjutan, dan pengajaran dari guru yang berkompeten. Dengan demikian, setiap pembaca Al-Qur’an bisa memperbaiki bacaan mereka dan memperoleh keberkahan dalam setiap ayat yang mereka baca.
DOKUMENTASI KEGIATAN















